Sains adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
alam untuk memahami alam apa adanya., untuk lebih memahami sains kita harus
mengetahui ciri-ciri sains yaitu :
1.
Memiliki
objek kajian berupa benda-benda konkret yang terdapat di alam. Benda-benda konkret
adalah benda-benda yang dapat ditangkap oleh panca indera kita baik secara
langsung maupun menggunakan alat bantu, misalnya gelombang radio tidak dapat
kita dengar, maka dengan menggunakan radio kita dapat mendengarnya.
2.
Dikembangkan
berdasarkan pengalaman empiris. Oleh karena objeknya konkret dan dapat
ditangkap oleh indera sains dikembangkan berdasarkan pengalaman yang nyata
sehingga dapat dirasakan oleh setiap orang.
3.
Memiliki
langkah-langkah sistematis. Langkah-langkahnya bersifat baku untuk setiap bidang
kajian (biologi, fisika, kimia). Orang yang ingin membuktikan gejala yang sama
dengan langkah yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula. Misalnya
seseorang ingin membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida,
dimanapun orang tersebut berada, dengan menggunakan langkah yang sama, maka
akan terbukti bahwa proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2).
4.
Menggunakan
cara berfikir logis, cara berfikir menggunakan logika sehingga kesimpulan yang
ditarik berdasarkan logika-logika tertentu.
- Cara berfikir secara induktif : cara berfikir
dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang umum,
misalnya : manusia akan mati, tumbuhan akan mati, hewan akan mati,kesimpulannya
semua makhluk hidup akan mati.
- Cara berfikir deduktif : Cara berfikir dengan
menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus, misalnya
semua makhluk hidup memerlukan O2 untuk bernafas, manusia adalah
makhluk hidup, kesimpulannya manusia memerlukan O2 untuk bernafas.
5.
Hasilnya
objektif atau apa adanya.
Hasil penelitian ilmiah bebas dari kepentingan
pribadi atau politik sehingga tidak memihak kepada siapapun selain memihak
kepada kepentingan ilmiah.
6.
Hasilnya
berupa hukum-hukum yang berlaku umum.
Salah satu komponen gejala alam yang dapat dipahami
adalah komponen biotik, yaitu
merupakan bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas semua organisme,
terdiri atas tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikroorganisme).
Berdasarkan
fungsinya dalam ekosistem komponen biotik dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
- Produsen adalah organisme yang dapat memproduksi
makanan untuk dirinya sendiri ataupun untuk organisme yang lain, misalnya
tumbuhan.
- Konsumen adalah organisme yang memakan organisme yang
lain dan tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, contohnya manusia,
hewan.
- Pengurai (Dekomposer) adalah organisme yang dapat menguraikan bahan
organik menjadi bahan anorganik dari sisa-sisa organisme yang telah mati,
misalnya cacing.
Untuk dapat mengembangkan sains, maka perlu
dilakukan penelitian oleh seorang ilmuwan (saintis), sebagai dasar dari
penelitian seorang saintis harus mengetahui tentang METODE ILMIAH.
Metode Ilmiah adalah
suatu cara memecahkan masalah ilmiah dengan langkah-langkah tertentu yang
teratur
Rumusan langkah-langkah metode ilmiah yang biasa dilakukan
oleh para ilmuwan dalam memecahkan masalah adalah :
- Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap lingkungan
sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian.
- Menentukan
dan merumuskan masalah
Perumusan masalah dilakukan setelah melakukan
observasi. Perumusan masalah digunakan untuk membatasi objek penelitian yang akan dilaksanakan.
Rumusan masalah diwakili oleh pertanyaan-pertanyaan tetntang objek penelitian.
- Mengumpulkan
data
Pengumpulan data dilakukan untuk mempermudah
pembuatan hipotesis.
- Merumuskan
hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas
masalah-masalah yang sudah dirumuskan.
- Merancang
eksperimen
Eksperimen adalah percobaan yang dilakuakan untuk
menguji hipotesis yang ada. Sebelum eksperimen dilakukan terlebih dahulu
direncanan/dirancang. Dalm perancangan penelitian meliputi metode eksperimen
yang akan digunakan, alat, bahan, teknik analisis data yang akan digunakan
dalam eksperimen sehingga mendapatkan hasil yang akurat.
- Pelaksanaan
eksperimen
Pelaksanaan eksperimen dapat berjalan baik, bila
perancangan penelitian sudah matang. Pelaksanaan eksperimen adalah proses
penelitian yang akan menghasilkan data-data eksperimen yang akan dianalisis
untuk membuktikan kebeneran hipotesis yang sudah dirumuskan.
- Pelaporan
penelitian
Di akhir penelitian akan dirumuskan kesimpulan yang
akan menjadi suatu konsep/ teori. Secara keseluruhan pelaporan penelitian
berisi tentang rumusan masalah hingga hasil akhir/kesimpulan dari suatu proses
penelitian. Pengkomunikasian hasil penelitian dapat dilakukan secara tertulis
dan lisan, dalam bentuk penyampaian data-data hasil penelitian, analisis hasil
penelitian dan kesimpulan yang dirumuskan untuk menjawab perumusan masalah yang
ada.
SIKAP
ILMIAH
Seorang ilmuwan (saintis) harus memiliki sikap ilmiah dalam melakukan
kerja ilmiah menggunakan metode ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
a. Rasa Ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan awal/dasar untuk
melakukan penelitian-penelitian demi memperoleh sesuatu yang baru.
b. Jujur
Dalam melakukan penelitian, seorang saintis harus
bersikap jujur artinya selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan
tidak mengada-ada serta tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.
c.
Tekun
Tekun berarti tidak mudah putus asa. Dalam melakukan
penelitian tidak mudah putus asa dalam menghadapi suatu masalah. Seringkali
dalam membuktikan suatu masalah, penelitian harus diulang-ulang untuk
mendapatkan data yang akurat. Dg data yang akurat maka kesimpulan yang di dapat juga lebih akurat.
d. Teliti
Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh.
Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan penelitian, akan mengurangi
kesalahan-kesalahan dalam poroses penelitian. Penelitian dengan kesalahan yang
minimal akan dihasilkan data yang baik.
e. Objektif
Sikap objektif harus dimiliki dalam proses
penelitian. Dengan kata lain, hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi perasaan
pribadi. Semua yang dikemukakan harus berdasarkan fakta yang diperoleh. Sikap
objektif didukung dengan sikap terbuka artinya mau menerima pendapat yang benar
dari orang lain.
f.
Terbuka
menerima pendapat yang benar
Kegunaan Metode Ilmiah
Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan
manusia antara lain :
a.
Membantu
memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
b.
Menguji
hasil pertanian orang lain sehingga di peroleh kebenaran yang objektif
c.
Memecahkan
atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki.
KERJA
ILMIAH
Cara kerja dengan menerapkan langkah-langkah metode
ilmiah dikenal dengan kerja ilmiah.
Beberapa macam kemampuan ketrampilan proses dalam kerja ilmiah harus
dikembangkan pada sikap siswa antara lain :
a.
Mengelompokkan/Klasifikasi
Untuk menyusun suatu objekpenelitian perlu
dilakukan pengamatan terhadap persamaan dan perbedaan, kemudian mengelompokkan
objek berdasarkan tujuan tertentu. Ketrampilan proses mengelompokkan ini
disebut dengan penggolongan/klasifikasi. Beberapa cara untuk melakuakan
klasifikasi objek-objek sains antara lain sebagai berikut :
1.
Menyusun
klasifikasi biner berdasarkan ciri yang tampak
Klasifikasi mengelompokkan objek-objek sains dalam
dua kelompok berdasarkan ada tidaknya suatu ciri yang telah ditentukan. Objek
yang memiliki ciri tertentu dikelompokkan kedalam suatu kelompok dan objek yang
tidak memiliki ciri tertentu dikelompokkan dalam kelompok lain.
Contoh : Objek yang ada adalah kambing, kelinci,
kucing dan lingsang
1.
Menyusun
klasifikasi bertingkat
Menurut Funk, dkk (1985), bahwa bertingkat memiliki
karakteristik khusus sebagai berikut :
a.
Memungkinkan
untuk menyusun beberapa pengelompokkan yang berbeda tergantung dari ciri nyata
yang digunakan.
b.
Bila setiap
benda yang termasuk di dalam kelompok asasi sudah dipidahkan menjadi kategori
yang anggotanya hanya suatu objek/benda, berarti penyusunan klasifikasi telah
usai.
c.
Deskripsi
dari setiap benda diperoleh dengan merangkum seluruh ciri yang dimiliki
kategori tempat benda/objek tersebut berada.
2.
Mengurutkan
secara seri
Klasifikasi cara ini yaitu mengelompokkan
objek-objek sains dalam urutan berdasrkan mapu/tidaknya benda tersebut
menunjukkan ciri-ciri tersebut.
Objek-objek itu diurutkan dari yang kecil ke yang besar atau dari yang
pendek ke yang panjang.
Untuk mennelompokkan atau memisahkan objek kedalam
kelompok yang lebih kecil dapat menggunakan pasangan sifat atau ciri-ciri
kontras yang ditemukan pada makhluk tersebut. Pada tingkatan yang paling besar,
biasanya ciri kontras yang dipergunakan adalah ciri morfologi. Pada tatanan
selanjutnya ciri anatomi dan ciri fisiologi.
Ciri-ciri makhluk hidup yang berpasangan dan
dipergunakan untuk mencandra serta mengelompokkan makhluk hidup disebut kunci
determinasi. Karena ciri yang dipergunakan terdiri atas pasangan-pasangan, maka
sering disebut kunci Dikotom.
a.
Menafsirkan
Menafsirkan artinya memberikan arti suatu
fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya. Jadi dalam memberikan arti
hendaknya memiliki acuan atau patokan, tanpa acuan sesuatu tidak dapat
dibandingkan dengan yang lain.
- Contoh : sebelum berlari seseorang denyut jantungnya adalah 75 kali per menit. Setelah berlari-lari kecil denyut jantungnya menjadi 100 kali per menit. Penafsirannya berarti terjadi kenaikan sebesar 25/75 X 100 % = 33 % atau kenaikannya mencapai sepertiga dari denyut jantung normal.
b.
Memprakirakan
Istilah
memprakirakan tidak sama dengan meramalkan, karena memiliki dasar yang berbeda
dengan memprakirakan
atau memprediksi. Seorang ahli geologi dapat memprakirakan
kapan terjadinya gempa berdasarkan data-data
geologi.Ahli astronomi dapat
memprakirakan kapan terjadinya gerhana
matahari/bulan berdasarkan perhitungan. Jadi mereka
dapat memprakirakan kejadian berdasarkan kejadian
sebelumnya serta hukum-hukum
yang berlaku.
1.
Prakiraan intrapolasi adalah prakiraan pada data yang telah terjadi,
misalnya :
a.
Berapa
tinggi tanaman pada hari ke-8?
b.
Berapa
tinggi tanaman pad ahari ke-14?coba kalian tentukan berdasarkan data di atas!
2.
Prakiraan ekstrapolasi adalah prakiraan
berdasarkan logika di luar data, misalnya :
a.
Berapa
tinggi tanaman pada hari ke-24?
b.
Berapa
tinggi tanaman pada hari ke-30?coba tentukan berdasarkan data di atas!
a.
Mengajukan
pertanyaan
Mengajukan masalah sebenarnya adalah merumuskan
permasalahan. Sebuah pertanyaan adalah kalimat introgasi yang membuuhkan
jawaban, sedangkan bertanya adalah kegiatan untuk meminta keterangan atau
penjelasan tentang sesuatu atau merupakan salah satu usaha untuk tahu tentang
sesuatu.
Untuk menemukan permasalahan seseorang harus bisa
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, misalnya dengan menggunakan rumus
ABDIKASIM (apa, bagaimana, di mana, kapan, siapa, dan mengapa), contoh :
- Seseorang
melihat tanaman jagung yang kurus di pekarangan. Dengan bertanya melalui
ABDIKASIM, seseorang dapat menemukan permasalahan berikut :
- Apakah
tanaman jagung ini normal? apanya yangtidak normal? (APA)
- Bagaimana
ciri jagung yang normal dan tidak normal? (BAGAIMANA)
- Di
bagian mana dari jagung yang terganggu ? (DIMANA)
- Sejak
kapan terjadi gangguan sehingga tubuh jagung jadi kurus? (KAPAN)
- Siapa
yang menanam jagung itu? Siapakah yang pernah meneliti sebelumnya? (SIAPA)
- Mengapa
batang jagung kurus? (MENGAPA)
Ada beberapa tipe pertanyaan. Menurut sifatnya kita
mengenal pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka apabila
pertanyaan tersebut mempunyai berbagai alternatif jawaban/penyelesaian.
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mempunyai jawaban tunggal atau
jawaban yang bersifat konvergen, misalnya pertanyaan yang menuntut jawaban ya
atau tidak saja.
1)
Pertanyaan
menurut Taksonomi Bloom
a.
Pertanyaan
Pengetahuan
Contoh : apa yang diperlukan tanaman agar dapt
tumbuh dengan baik?
b.
Pertanyaan
Pemahaman
Contoh : apa yang dimaksud dengan populasi?
c.
Pertanyaan
Sintesis
Contoh : apa saja faktor-faktor yang dapat
mempercepat erosi?
d.
Pertanyaan
Aplikasi/Penerapan
Contoh : usaha apa saja yang harus dilakukan
masyarakat untuk mencegah penularan flu burung?
e.
Pertanyaan
Analisis
Contoh : perhatikan bagan rantai makanan pada
ekosistem sawah berikut. Apa yang terjadi apabila populasi tikud punah?
f.
Pertanyaan
Evaluasi
Contoh : mana yang lebih mennguntungkan, menanam
dengan sistem monokultur atau sistem tumpangsari?
2)
Ada 4
bentuk pertanyaan dalam kegiatan ilmiah, yaitu:
a)
Pertanyaan
untuk mengungkap fakta
Pertanyaan ini biasanya dimulai dengan kata tanya
apa, bagaimana atau berapa. Misalnya : berapa jumlah? Apa warnanya?
b)
Pertanyaan
tentang prosedur
Pertanyaan ini dimulai dengan kata tanya bagaimana
Misalnya : bagaimana prosedurnya ? bagaimana
langkah kerja kegiatan ini?
c)
Pertanyaan
tentang penggunaan alat atau bahan
Misalnya : mengapa digunakan alat .....? apa alasan
menggunakan bahan....?
d)
Pertanyaan
untuk merancang suatu kegiatan
Untuk merancang suatu kegiaan ilmiah. Conthron dkk
menyatakan bahwa ada ‘strategi empat pertanyaan’ yaitu :
(1)
Bahan
apakah yang tersedia untuk melakukan kegiatan ilmiah atau penyelidikan tentang
.........?
(2)
Bagaimana
kerja atau kegiatan .........?
(3)
Bagaimana
saya dapat mengubah bahan dari ......... untuk mempengaruhi kerjanya atau
kegiatan?
(4)
Bagaimana
saya dapat mengukur atau mendeskripsikan respons .........karena perubahan yang
saya lakukan?
Pertanyaan-pertanyaan
yang muncul, ada yang dapat dijawab melalui membaca buku atau berdasarkan
pengalaman, tetapi ada yang dijawab melalui eksperimen.
0 comments
Post a Comment
Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih