Kesalahan pengukuran dalam alat multimeter memiliki beberaoa jenis kesalahan, berikut adalah jenis kesalahan dan beserta solusinya. Umumnya kesalahan terjadi karena beberapa faktor dan faktor tersebut dapat kita kelompokkan menjadi sebagai berikut :
Contoh :
- Pembacaan alat ukur tidak benar
- Penyetelan yang tidak tepat
- Pemakaian yang tidak sesuai
- Salah penaksiran
Solusi :
Sebelum menggunakan alat ukur sebaiknya melakukan penyetelan terlebih dahulu. Pada saat pembacaan alat ukur sebaiknya secara sejajar dengan mata sehingga didapat kepastian suatu ukuran, dan dilakukan secara berulang-ulang. Pencatatan harus dilakukan secara cermat dan seksama. Selain itu apabila kita mengukur suatu besaran listrik sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu apa yang akan kita ukur, apakah itu mengukur tegangan, arus, atau hambatan. Yang dimaksud salah penaksiran adalah kesalahan karena pembacaan atau pengukuran suatu besaran alat ukur.
Kesalahan sistematis (systematic error)
Kesalahan yang terjadi karena adanya kekurangan pada instrumen, kesalahan sistematis disebabkan karena dua faktor :
- Kerusakan atau keausan
- Pengaruh lingkungan pada instrumen
Memilih instrumen yang tepat menggunakan faktor koreksi dan mengkalibrasi dengan instrumen yang standar.
Kesalahan tidak disengaja (random error)
Kesalahan yang penyebabnya tidak langsung diketahui.
Solusi :
Menambah jumlah pembacaan dan menggunakan cara-cara statistik untuk mendapatkan pendekatan yang lebih baik.
Pada pembacaan skala multimeter khususnya multimeter analog sangatlah rentan terhadap kesalahan yang mungkin dan dapat terjadi. Untuk mengetahui tingkat kesalahan yang terjadi dalam suatu pengukuran dapat dirumuskan dalam bentuk presentase sebagai berikut :
Dimana :
Terukur = Hasil pengukuran pada suatu komponen atau rangkaian yang terbaca pada multimeter analog.
Terbaca = Nilai dari suatu besaran listrik yang telah tertera pada suatu komponen listrik.
Untuk mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada pada posisi mendekati 0 (nol), caranya dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari skala yang paling kecil ke skala yang lebih besar secara bertahap.
Membaca penunjukan jarum meter harus betul-betul tegak lurus dengan mata kita hingga tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Agar ketelitian menjadi lebih tinggi usahakan kedudukan jarum penunjuk meter berada pada 50-75% mendekati titik maksimum.
Dengan multimeter terdapat tiga pengukuran yaitu amperemeter, voltmeter, dan ohmeter, untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat pada pembacaan skala multimeter maka dapat kita peroleh dari rumus berikut :
Ohmmeter
Dimana :
Penunjukan = angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk skala
BU = Batas Ukur
Voltmeter dan ampermeter
FSD = Full Scale Deflaction (Penyimpangan skala penuh)
0 comments
Post a Comment
Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih