Wednesday, October 9, 2013

Materi Fisika Pengukuran



Pengukuran
A. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah proses membandingkan besaran dengan besaran lainnya yang sejenis yang digunakan sebagai satuan. Misalnya anda mengukur papan tulis dengan menggunakan jengkal  tangan, alat ukur yang anda gunakan adalaah jengkal tangan anda dan yang diukur anda adalah papan tulis, pengukuran yang anda lakukan tersebut adalah pengukuran dengan menggunakan lat yang tidak baku, dalam pengukuran sendiri  terbagi menjadi dua jenis, yaitu : pengukuran baku dan pengukuran tidak baku.

Pengukuran Baku
Materi Fisika Pengukuran
Pengukuran baku adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat dan satuan yang baku, baku maksudnya adalah satuan yang telah disepakatai oleh banyak orang, pengukuran yang baku adalah ketika anda mengukur panjang papan tulis dengan menggunakan penggaris bukan menggunakan jengkal lagi.
Pengukuran Tidak Baku
Pengukuran tidak baku adalah pengukuran yang dilakukan tidak dengan menggunakan alat dan satuan yang baku, satuan yang tidak disepakati oleh orang banyak.

B. Sistem Pengukuran
Zaman dahulu sebelum adanya satuan baku, orang-orang menggunakan satuan yang tidak baku untuk mengukur, seperti mengukur dengan jengkal tangan, jengkal kaki dan lain-lain, tetapi zaman sekarang pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat yang baku seperti penggaris dan jangka sorong. Sistem pengukuran sendiri terpacu pada besaran besarn ini yang membagi sistem pengukuran menjadi 2 jenis, yaitu besarn pokok dan besaran satuan.

Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur  dan dinyatakan dengan nilai atau angka. Dan besaran dapat ditinjau dari pengukurannya, cara memperoleh, dan jenis satuannya.
Segala sesuatau dapat dikatakan besaran jika memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Dapat diukur dan dihitung
2. Hasil pengukuran dapat dinyatakan dengan angka
3. Mempunyai satuan
Besaran juga dibagi menjadi  dua yang ditinjau dari pengukuran dan memiliki gerak atau tidak, yaitu:
1. Besaran Saklar adalah besaran yang memiliki angka dan nilai tetapi tidak memiliki arah, Contohnya : Panjang (M) , Berat (Kg) , Suhu (C), dan Jarak (Km).
2. Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki angka dan nilai juga memiliki arah, Contohnya : Gaya(N), Berat(Kg), Kuat Arus (A).
Besaran dilihat dari cara memporelehnya
1. Besaran Fisika : besran yang diperoleh dengan pengukuran dengan alat ukur.
2. Besaran Non Fisika : besran yang diperoleh tanpa alat ukur.
Besaran dilihat dari jenis satuannya:
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetetapkan dan tidak tersusun dengan besaran lainnya, Satuan SI (Standar Internasional) berarti satuan tersebut digunakan diseluruh dunia, dan telah di akui ketetapannya oleh semua orang didunia. Sistem satuan internasional disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI). Ada juga besaran pokok tak terdementasi yaitu satuan sudut datar = Rad (radian) dan satuan sudut ruang = satuannya steradian. Besaran pokok berjumlah 7 yaitu :
a. Massa = Kilogram (kg)
b. Panjang = Meter (m)
c. Waktu = Sekon (s)
d. Kuat Arus = Ampere (A)
e. Suhu = Kelvin (K)
f. Intesintas Cahaya = Candela (Cd)
g. Jumlah Zat = Mole (mol)

2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang telah diturunkan dari dimensi-simensi besaran pokok, berikut adalah satuan-satuannya:
a. Gaya (F) = kg.m.s-2
b. Massa Jenis (p) = kg.m-3
c. Usaha (W) = kg.m2.s-2
d. Tekanan (P) =  kg.m-1.s-2
e. Percepatan = m.s-2
f. Luas (A) = m2
g. Kecepatan (v) = m.s-1
h. Volume (V) = m3

0 comments

Post a Comment

Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih