Pengitungan PH
Ph atau derajat keasaman adalah berfungsi untuk menghitung tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan, yang memiliki ukuran 0 – 14 dimana 0 – 7 adalah derajat basa , dan 7 – 14 adalah derajat asam. Derajat keasaman dipengaruhi tingkat konsentrasi ion H+ , dimana semakin besar konsentrasi ion H+ maka semakin asam larutan tersebut. Dan pada basa dipengaruhi konsentrasi OH- semakin besar konsentrasinya maka akan semakin basa larutan tersebut. Dalam penghitungan PH terdapat konsentrasi PH netral yaitu 7 , Ph 7 disebut netral karena tepat ditengah – tengah antara asam dan basa, biasanya Ph 7 adalah air, air yang sehat memiliki PH 7 tidak lebih dan tidak kurang, jika ph air kurang dari 7 maka air tersebut merupakan air basa dan jika lebih dari 7 maka air tersebut merupakan air asam.
Penghitungan PH Larutan
1. Asam kuat
Asam kuat adalah zat terlarut yang meng ion seluruhnya (α = 1).
Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.
Rumus :
[H+] = a . [HA]
pH = - log [H+]
2. Asam Lemah
Asam lemah adalah zat terlarut yang tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya. Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :
[H+] = √ Ka . [HA] atau [H+] = M x α
pH = - log [H+]
3. Basa kuat
Basa kuat adalah zat terlarut yang mengion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai pOH dari konsentrasi basanya.
Rumus :
[OH-] = x. [M(OH)] pOH = - log [OH-]
pH = 14 – pOH
4. Basa Lemah
Basa lemah adalah zat terlarut yang tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya, tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :
Rumus :
[OH-] = √Kb . [M(OH)] atau [OH-] = M x α
pOH = - log [OH-] pH = -14 - pOH
Larutan Penyangga (Buffer)
Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki fungsi sebagai larutan yang dapat mempertahankan PH nya meskipun ditambah sedikit asam maupun basa ataupun diencerkan. Dengan larutan penyangga tersebut maka seseorang dapat mempertahankan PH sebuah zat walupun dia di tambahkan asam maupun basa.
Larutan penyangga digambarkan sebagai berikut:
- Campuran asam lemah dengan basa konjungsi ( Garam yang berasal dari asam lemah) Misal : CH3COOH dengan CH3COONa , H3PO4 dengan HaCO3
- Campuran basa lemah dengan asam konjungsi ( Garam yang berasal dari basa lemah) Misal : NH4OH dengan NH4Cl , NH4OH dengan NH4Br
Fungsi laurtan penyangga
a) Dalam Tubuh Makhluk Hidup
- Dalam darah terdpat sistem penyangga H2CO2 dengan konjugasinya, yaitu ion HCO-3 yang menjaga PH darah hampir konstan yaitu 7,4.
- Dalam cairan sel tubuh terdapat sistem penyangga H2PO4 dengan basa konjungsinya Ion H2PO4 yang berperan sebagai donor dan aseptor proton (H+) pada ginjal.
b) Dalam kehidupan sehari-hari
1.Biokimia
Biokimia adalah merupakan ilmu kimia yang mempelajari segala sesuatu yang terjadi pada makhluk hidup berupa perubahan molekul atau perubahan struktur kimia, yang dapat disebut juga ilmu kimia organik dengan ilmu biologi.
2. Industri farmasi
Dalam industri farmasi fungsi dari larutan penyangga adalah untuk membuat bahan baku yang PH nya tetap konstan walaupun diubah ke dalam bentuk bahan yang lain.
3. Kimia analisis
Kimia analisis membutuhkan larutan penyangga adalah sebagai bahan baku uji coba untuk mengetes suatu bahan yang akan di analisa agar PH nya tetap konstan pada saat menganlisa bahan tersebut.
4. Bakterilogi
Larutan penyangga dalam bakterologi berfungsi sebagai pengatur PH bakteri yang akan di analaisa atau diamati di labotorium agar tidak mati dan mempunyai PH yang konstan.
0 comments
Post a Comment
Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih