Bahasa Indonesia
Pengaruh Berpacaran Saat Usia Remaja
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaruh Berpacaran Saat Usia Remaja
BAB III
PENUTUP
Pengaruh Berpacaran Saat Usia Remaja
Nama Anggota:
- Anggun Maulidina .P
- Dany Syafaat
- Faizah Nur Amalia
- Lailatul Maghfiroh
- M. Yossi Kresnha
- Rikriana Rif’atul Rizki
1.1 Latar Belakang
Pacaran, siapa orang yang tak tahu dengan istilah satu ini. Zaman sekarang siswa SD dan murid-murid taman kanak-kanak pun sudah pintar memakai istilah ini. Istilah ini dapat diartikan sebagai sebuah proses yang lebih dikenal dengan proses penjajakan antara lawan jenis. Penjajakan tersebut meliputi banyak aspek dari orang yang akan dijajaki, baik terkait fisik maupun non fisik. Dibalik semakin banyaknya remaja yang sudah berpacaran hal ini terdapat hal positif dan negatif yang ditimbulkan dari berpacaran saat remaja terutama pengaruh berpacaran terhadap prestasi belajar siswa di sekolah,para orang tua lebih sering menganggap berpacaran saat remaja memiliki dampak negatife bagi pendidikanya karena menganggap orang yang berpacaran selalu memikirkan pasanganya dan melupakan kegiatan belajar di rumah maupun di sekolah, dibalik hal tersebut remaja yang berpacaran juga dapat berpengaruh positif terhadap mereka karena dapat meningkatkan dan semangat untuk giat belajar sehingga terkadang mendapat prestasi dalam hal pendidikanya. Dari semua dampak negatif dan positif dari remaja yang berpacaran terhadap prestasi belajar hal itu bergantung pada anak itu sendiri bagaimana menyikapi dan menjalani hal tersebut.
Berpacaran sebenarnya merupakan sesuatu yang dilarang oleh agama karena dapat memicu perbuatan zina tak heran di zaman sekarang para remaja-remaja tidak malu lagi bila sedang berjalan berduaan (laki-laki perempuan) terkadang pula sampai bergoncengan tetapi seperti sebelumnya hendaknya para remaja yang berpacaran dapat dibimbing agar menjadi sesuatu yang baik bagi dirinya dan menghindari hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh berpacaran. Pengaruh berpacaran yang positif bagi remaja adalah semangat untuk saling mengalahkan satu sama lain dalam meraih nilai pelajaran yang tinggi sehingga mereka menjadi giat belajar agar tidak malu terhadap pasanganya selain itu berpacaran saat remaja terutama usia sekolah dapat menjadi semangat juga untuk hadir atau selalu masuk sekolah karena selalu ingin bertemu pasanganya, karena dari semua hal itu hendaknya kita ambil sisi positifnya dan membuang jauh dan menghindari dari sisi negatifnya yang di timbulkan yang terpenting adalah berpacaran saat remaja harus selalu mendapat bimbingan agar yang ada hanya sisi postifnya saja yang ditimbulkan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tadi, maka perumusan masalah yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:
- Apa saja manfaat berpacaran saat remaja terutama terhadap prestasi belajar?
- Mengapa para orang tua melarang ankanya untuk berpacaran?
- Bagaimana membimbing para remaja yang berpacaran agar dapat menerima dampak postif dari berpacaran?
- Siapa saja yang dapat berperan untuk membimbing para remaja dalam berpacaran yang baik?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang kami buat sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menganalisa dampak postif berpacaran saat remaja terutama terhadap prestasi belajar.
2) Menganalisa dampak negatif berpacaran saat remaja terutama terhadap prestasi belajar.
3) Membimbing para remaja untuk berpacaran dengan baik
4) Menggugah para remaja yang berpacaran untuk lebih giat utamanya belajar
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian yang kami lakukan ini adalah sebagai berikut:
- Bagi kalangan remaja yang belum mengerti tentang berpacaran dengan baik hal ini dapat di jadikan sebagai masukan dan pengetahuan
- Bagi orang tua penelitian ini dapat dijadikan sebagai pencerahan bagaiman membimbing anak-ankanya saat berpacaran yang baik.
- Memahami dengan baik dampak positif yang di dapatkan berpacaran saat remaja
- Memahami dengan baik dampak negative yang di akibatkan berpacaran saat remaja dan di harapkan untuk menjauhi dan menghinadarinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaruh Berpacaran Saat Usia Remaja
2.1 Dampak Negatif Dan Positif Berpacaran Saat Remaja
Prestasi Sekolah Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah.Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka sehingga dapat menambah semangat mereka untuk giat belajar dan berprestasi di sekolah.
Pergaulan Sosial Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku) hal ini menjelaskan bahwa sanya berpacaran dapat memiliki dampak negative antaranya adalah membatasi mereka untuk mengenal orang lain selain pasangan karena tuntutan kesetiaan pasangan, hal ini menyebabkan remaja tersebut tak dapat mengenal lebih banyak orang atau teman padahal saat remaja adalah masa yang harusanya memiliki teman yang banyak. Dampak positifnya adalah kebalikanya berpacaran dapat juga menambah teman-teman baru dimana pasangan dapat saling mengenalkan teman-temanya kepada pasanganya sehingga dapat berinteraksi dan mendapat banyak teman baru.
Mengisi Waktu Luang Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton,makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal seperti olah ragabersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.Keterkaitan Pacaran dengan Seks Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulitmembedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukankemesraan yang berlebihan.Penuh Masalah Sehingga Berakibat StresHubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jikaremaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stresdan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
Kebebasan Pribadi BerkurangInteraksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karenalebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan TerlindungHubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapatmenimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuatseseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif.
2.2 Dampak Berpacaran Terhadap Prestasi Belajar
Bagi remaja (siswa) pacaran merupakan sesuatu yang sudah biasa dilihat atau juga dilakukan oleh para remaja (siswa), secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka menjadi menurun atau semakin giat belajar,
Berpacaran dapat membuat prestasi belajar seorang siswa menurun antara lain contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut, ketika belajar seorang siswa yang berpacaran pasti akan tergannggu konsentraisinya untuk belajar karena pasanganya selalu mengirim SMS kepadanya dan siswa tersebut pasti hanya fokus untuk membalas SMS pasangan dan melupakan waktu belajarnya, kemudian siswa yang berpacaran juga dapat membuat malas untuk masuk sekolah di saat bertengkar dengan pasangan atau berpisah dengan pasangan karena malas bertemu denganya di sekolah, mungkin beberapa contoh tadi dapat mewakili dampak negative yang ditimbulkan berpacaran pada saat usia remaja mesi masih banyak contoh-contoh lainya.
Berpacaran dapat pula membuat prestasi belajar seorang remaja (siswa) meningkat dan semakin giat belajar antara lain contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut, pada saat seorang siswa yang sedang berpacaran mereka dapat merasa tidak ingin kalah dari pasanganya dalam hal apapun karena di saat dia kalah dari pasanganya maka dia akan mersa malu dan ingin melebihi apa yang di raih pasanganya itu terutama dalam hal pelajaran terkadang mereka membuat suatu permainan kecil dimana apabila salah satu seorang pasangan mendapat nilai yang jelek dari pasanganya maka pasangan yang menang dia dapat meminta apa saja pada pasanganya tetapi dalam batas kewajaran seperti dibelikan coklat,snack dll. Hal tersebut juga dapat membuat mereka menjadi giat belajar dan apabila seoarang siswa yang sedang berpacaran maka mereka akan selalu ingin masuk sekolah setiap hari karena ingin bertemu pasanganya hal ini juga dapat mempengaruhi absensi siswa dapat juga menjadi dorongan semangat untuk lebih giat belajar.
Dari beberapa hal diatas seorang remaja (siswa) yang berpacaran hendaknya mendapt bimbingan dari guru terutamanya adalah orang tua sehingga mereka dapat mendapat sisi positif dan terhindar dari sisi negative yang di timbulkan.
2.3 Pembimbingan Remaja Yang Berpacaran
Bagaimanapun seorang remaja(siswa) yang berpacaran, berpacaran memiliki dampak negative yang lebih banyak di bandingkan dampak postifnya oleh karena itu peranan orang tua dan guru sangat di perlukan untuk membimbing para remaja agar terhindar dari prilaku-prilaku negative yang ditimbulkan berpacaran.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membimbing anak-anaknya adalah memantau dan slalu mengawasi kegiatan mereka apakah mereka dapat menepatkan waktu yang tepat atau tidak seperti saat belajar maka harus belajar dll. Hal itu dapat membuat mereka tidak melupakan kegiatan belajarnya karena terlalu memikirkan hubunganya, selain itu orang tua juga dapat mengajarkan hal-hal apa yang di larang oleh agama kepada seseoarang yang bukan muhrimnya sehingga prilaku negative dapat dihindarkan akibat berpacaran.
Guru adalah salah satu yang sangat berperan dalam prestasi belajar disekolah bagi seorang siswa dimana guru merupakan orang tua setelah di sekolah selain di rumah ada ayah dan ibu,peran guru dalam membimbing siswa yang berpacaran agar tidak menurun prestasi belajarnya adalah dengan cara selalu memberi nasihat semangat dan dorongan kepada siswa dan tak lupa mengajarakan bagaimana berpacaran yang baik dan tidak melupakan kewajiban belajaranya selain hal tersebut seorang guru dapat pula mengajarkan mana hal yang baik dan buruk terutama pada guru agama sehingga mereka dapat mengerti dan menghindari perilaku yang tidak baik pada saat berpacaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya berpacaran saat remaja merupakan hal yang tidak baik karena secara usia dan pesikologi seorang remaja belum siap, tetapi apabila hanya untuk mengenal satu-sama lain dan dalam batas sewajarnya hal tersebut tidak apa-apa dilakukan terutama untuk meningkatkan prestasi belajar mereka sendiri selain itu peran orang tua dan guru sangat penting agar mereka tidak terjerumus dalam prilaku-prilaku tidak biak yang ditimbulkan.
3.2 Saran
Dalam melakukan hubungan pada saat remaja seperti berpacaran, hendaknya seorang remaja seperti kita hanya focus untuk belajar saja dan meraih cita-cita, menyadari dalam berpacaran usia seperti kita ini selayaknya belum mencukupi dan belum matang untuk hubungan yang lebih serius karena belum siap dalam berbagai aspek hal yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
0 comments
Post a Comment
Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih