Keong Mas
Sutradara : Dany Syafaat
Narator : Dany Syafaat
Aktor :
- Anggun Maulidina .P (Putri Kiran)
- Darma Asvi Ramadhan (Pangeran Darma Wulan)
- Dio Lifindra (Raja Nacawada)
- Dewi Larasati (Nenek)
- M. Dony Rozani (Penyihir)
- Dimas Sahertian (Pengawal)
- David Ismail (Prajurit)
- Bagas Salsabil (Prajurit)
- Ardian Eka (Prajurit)
- Adam Wahyudi (Prajurit)
- Andre Dwi Yudha .L (Tukang Kayu)
*Adegan 1
Disebuah kerajaan hiduplah seorang raja dan putrinya yang cantik, rajanya bernama raja nacawada dan putrinya bernama kiran nacawada, sang raja sendirian merawat putrinya karena sang ratu atau istrinya telah meninggal dunia, putri kiran merupakan anak satu-satunya sang raja , oleh sebab itu sang raja mengadakan sayembara guna mencari calon suami untuk putri kiran yang akan sekaligus menjadi pewaris tahta kerajaan selanjutnya.
Raja : Wahai prajurit segera kau sebar selebaran sayembara ini ke penjuru negeri sekarang juga!!
Prjurit : Baik paduka raja, akan segera kami laksanakan!!
Raja : Sudah lama aku ingin melihat putriku menikah dengan seorang kesatria gagah berani.
Pengawal : Mohon maaf paduka, memang paduka ingin melaksanakan sayembara apa?
Raja : Aku akan laksanakan sayembara memanah, karena memanah mengandung filosofi ketepatan dan fokus pada satu tujuan, aku rasa hal tersebut akan baik untuk kerajaan kita kedepannya nanti.
Pengawal : Paduka raja memang sangat cerdas.
Raja : Terimakasih pengawal
*Adegan 2
Selebaran sayembara itupun telah tersebar ke penjuru negeri , sehingga banyak para kesatria telah mengetahui selebaran tersebut, berbondong- bondong para kesatria muda datang ke kerajaan, namun dari banyak kesatria itu terselip kesatria sekaligus pangeran dari negeri sebrang yang tampan dan gagah berani , bernama darma wulan, ia datang dengan ramah menyapa rakyat kerajaan nacawada dengan santun dan merendah walaupun sebenarnya status dia adalah seorang pangeran.
Pangeran : Ki permisi , arah letak keraton kerajaan disebalah mana ya?
Tukang Kayu : Oh, kisana lurus saja dari sini nanti kisana mendapati gerbang besar itu adalah gerbang keraton , kisana arahnya sudah benar.
Pangeran : Terimakasih Ki !!
Tukang Kayu : Oh iya sama-sama, kalau boleh tau, kisana ingin ikut sayembara memanah ya? Waah . . pesaingnya kabarnya hebat-hebat, maklum saja putri kiran memang sangat cantik jadi banyak yang ingin menjadi suaminya.
Pangeran : Iya, saya mau ikut sayembara itu , kalau benar begitu tak apalah ki, karena yang terpenting adalah niat baik kita untuk mengikuti sayembara ini.
Tukang Kayu : benar, saya yakin kisana pasti memenangkan sayembara memanah itu dan menjadi penerus raja kerajaan ini sekaligus suami dari putri kiran.
Pangeran : Iya, terimakasih ki !
*Adegan 3
Sayembara pun dimulai darma wulan yang merupakan kesatria hebat dan juga hebat sekali dalam memanah pada akhirnya memenangkan sayemabara itu, dan diapun mendapatkan hadiah yang dijanjikan dari sayembara yaitu menjadi suami dari putri kiran.
Raja : Anak ku, kesatria bernama darma wulan ini lah yang telah memenangkan sayemabara memanah , bersediakah kau menikah dengan nya anak ku?
Putri : Iya ayah, aku bersedia menikah dengan nya.
Raja : Baiklah, aku sangat senang mendengar itu , besok akan segera ku laksanakan pernikahan kalian berdua, sementara itu kalian berdua bisa saling berkenalan dan berbincang-bincang agar semakin akrab.
Setelah itu, putri kiran dan pangeran darma wulan pun berjalan-jalan di sekitaran taman kerajaan, mereka saling berbincang dan bercengkramah, sekaligus sesekali saling bercanda berdua, suasana yang amat romantispun tercipta.
Putri : Kanda , aku ingin tahu apa yang sebenarnya membuat kanda ingin sekali mengikuti sayembara?
Pangeran : Tuan putri bertanya begitu? Baiklah kanda akan menjawabnya, sebenarnya yang membuat kanda ingin sekali mengikuti sayembara itu adalah karena kecantikan tuan putri, sekaligus adalah ingin membawa kerajaan ini menuju puncak kemakmuran bagi rakyatnya.
Putri : Sangat baik sekali niat kanda, aku yakin kanda dapat mewujudkan niat baik kanda tersebut.
Pangeran : Iya , Terimakasih dinda.
*Adegan 4
Kesokan harinya, pesta pernikahan putri kiran dan pangeran darma wulan pun dilaksanakan dengan meriahnya banyak para tamu undangan yang hadir guna merestui pernikahan mereka, namun ada seorang penyihir jahat yang tidak terima dengan kekalahannya pada saat sayembara melawan darma wulan, sehingga ia memiliki niat jahat untuk mengutuk putri kiran menjadi seekor keong mas pada saat putri kiran sedang berdandan didalam kamarnya.
Prajurit : hey Berhenti, kamu mau apa?
Penyihir : Aku membawakan makanan untuk tuan putri.
Prajurit : Biar aku saja yang memberikan tuan putri sedang sibuk
Penyihir : Tidak.
Sang penyihirpun membuka pintu kamar, dengan keras setelah mengalahkan penjaga didepan pintu.
Penyihir : Hai tuan putri, sang kegelapan telah datang kepadamu dengan membawa api yang amat besar.
Putri : Siapa kamu?? Prajurit-prajurit tolong. . !!!
Penyihir : Sudah lah tuan putri, tak akan ada yang mendengar teriakkanmu, haha, , aku datang kesini guna mengutukmu menjadi keong mas, , hmm,,,
Putri : Jangan. . !! Tolong. . . Tolong
Penyihir : Kau akan menjadi keong mas pada saat malam hari dan menjadi seorang manusia pada saat siang hari, kutukanku ini akan hilang jika nanti kau bertemu dengan seorang laki-laki yang membawa panah dari emas yang coba untuk menikahimu, Ku Kutuk kau menjadi keong mas. .!!!
Putri : Tidak. . .!!!!
Jadilah putri kiran menjadi seekor keong mas karena kutukan penyihir jahat , penyihir itu membuang keong mas jelmaan putri kiran ke dalam sungai dan hanyut terbawa sungai hingga sampai di sebuah tempat yang sangat jauh di luar kerajaanya letaknya ada di tepi pantai, kemudian seluruh kerajaan pun gempar mendapati bahwa putri kiran tak ada di isatana.
Raja : Mana putriku?? Prajurit. . . cepat cari tuan putri , cari sampai ketemu.
Prajurit : Baik raja
Pangeran : Maaf paduka raja , sepertinya tuan putri tidak mau menikah dengan saya? Itu sebabnya ia meninggalkan kerajaan ini.
Raja : Tidak pangeran, jangan berpikiran begitu, putriku sempat bercerita bahwasannya ia sangat senang sekali menikah denganmu itu tampak jelas pada raut wajah dan senyumnya.
Pangeran : Iya raja, bagaimana jika saya mohon izin untuk ikut mencari tuan putri juga?
Raja : Baiklah, namun apapun yang terjadi kau tetap ada di kerajaan ini dan menjadi seorang pangeran.
Pangeran : Baik raja.
Adegan 5
Putri kiran telah dikutuk menjadi keong mas. dan terdampar begitu saja di pantai Desa Dadapan. Suatu hari, ada seorang Perempuan sedang mencari ikan di pantai. Dia menemukan keong mas itu, dan membawanya pulang.
Nenek : “ Oh, keong yang sangat cantik!! Aku akan membawanya pulang!”
Setibanya dipondok, meletakkan keong itu di tempat yang aman. Lalu diaberistirahat sejenak di kursi.
Nenek : “ Hufh, sampai jam segini aku belum juga mendapatkan ikan. Aku harus mencari ikan lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau makan apa?”
( Pergi keluar untuk mencari ikan)
Putri : “ Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi kan ada seorang nenek yang membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia harus mencari ikan terlebih dahulu. Aku akan membelikan makanan untuknya.”
Dengan uang yang dibawanya dari istana, Putri membelikan makanan-makanan lezat untuk Si Mbok. Makanan itu ditatanya rapi di atas meja. Ketika hari mulai menjelang malam, dan Si Mbok belum juga pulang, Putri harus kembali menjadi keong. Tidak lama kemudian Nenek pulang ke pondok sambil marah-marah.
Nenek : “ Sialan! Hari ini ikan-ikan pada kemana sih? Gara-gara dia aku tidak dapat makanan deh! Mau makan apa hari ini!?” ( Terkejut melihat ada makanan di atas meja)
“ Wow, darimana makanan ini datang?? Kelihatannya lezat sekali!! Siapa yang berbaik hati memberikannya untukku ya? Ya, sudahlah…yang penting sekarang aku makan dulu.”
Keesokan harinya, Putri kembali menyediakan makanan untuk sang Nenek. Tapi dia tidak tahu kalau hari ini Nenek akan pulang lebih cepat dari biasanya karena lagi-lagi tidak memperoleh ikan.
Putri : “ Mumpung Nenek belum pulang lebih baik aku segera menyiapkan makanan untuknya…”
( menata makanan di atas meja)
Nenek : ( Pulang dan kaget melihat Putri) “ Hah, siapa gadis itu?”
( Bicara sendiri lalu menegur Putri) “ Kamu siapa??”
Putri : ( Menoleh kaget) “ Aku….aku…aku Putri Kiran.”
Nenek : “Apa? Putri Kiran? Yang benar?”
Putri : “ Iya, aku Putri Kiran putri Raja Nacawada.”
Nenek : “ Kalau begitu, kenapa kamu bisa ada di sini?”
Putri : “ Andalah yang membawaku ke sini. Aku adalah keong mas yang anda temukan kemarin, Nek…”
Nenek : “ Apa? Kamu adalah keong mas itu? Bagaimana bisa?”
Putri : Aku dikutuk, Nek….oleh seorang penyihir. Kutukan itu atas keinginan seorang laki-laki yang kalah sayembara dengan calon suamiku.”
Nenek : ( Merasa iba)
“ Kasihan sekali dirimu, namanya manusia kalau sudah cemburu apapun dia lakukan! Huh, cemburu memang membingungkan, juga dapat membuat orang menderita. Ya, suda sementara kamu boleh tinggal di sini, Nak…”
Putri : “ Terimakasih, Nek…”
Adegan 6
Sementara pada saat itu di kerajaan, pangeran darma wulan yang mendengar kabar tentang Putri Kiran merasa tidak percaya mendengarnya. Dan dia mencoba mencari kebenarannya untuk membela Putri Kiran.
Pangeran : “ Tidak mungkin Putri Kiran melakukan semua ini! Pasti ada seseorang yang menfitnahnya!! Aku harus mencari tahu siapa orang itu!” ( Keluar dari Istana) Di tengah perjalanan dia bertemu dengan penyihir.
Penyihir : ( Mengipas-ngipaskan amplop berisi uang)
“ Hwahahaha…gue dapat uang banyak hari ini!! Untung saja gue berhasil menuruti permintaan seorang laki – laki untuk mengutuk Putri Kiran dan membuatnya batal menikah dengan pangeran darma wulan! Hwahahahaha…”
Pangeran : “ Apa? Apa kamu bilang? Benarkah yang kamu bilang itu?”
Penyihir : “hemm. . siapa kamu?”
Pangeran : “ Aku pangeran darma wulan yang kamu maksud tadi. Jadi sebenarnya ini semua ulahmu?” ( Marah)
Penyihir : “ma.. maa aff pangeran bukan begitu yang aku maksud!!”
Pangeran : “ Jang banyak alasan, Kamu ikut aku!!”
Adegan 7
Pangeran darma wulan yang telah memperoleh kebenaran cerita segera datang ke kerajaan.
Prajurit : Paduka raja, pangeran darma wulan telah menangkap seorang penyihir.
Raja : Bawa mereka kemari.
Prajurit : Baik Raja
Pangeran : “ Raja, aku telah mengetahui siapa yang membuat putri kiran keluar dari istana.
Raja : “ Kamu tahu darimana pangeran?”
Raden Inu : ( Membawa penyihir kehadapan Raja Daha)
“ Ini! Ini adalah penyihir yang dibayar oleh seorang laki - laki untuk mengutuk Putri Kiran menjadi keong. Dan membuangya ke suangai, ayo ngaku?….” ( Mendesak si penyihir)
Penyihir : “ Iya, itu benar tuanku…”
Raja : kau telah berani menyihir putriku menjadi seekor keong!! , prajurit bawa dia ke ruang bawa tanah sekarang juga.
Pangeran : paduka, bagaimana jika saya berkelana mencari putri kiran sekarang?
Raja : baik pangeran restuku menyertaimu.
Adegan 8
Setelah itu pangeran darma wulan mengembara mencari Putri Kiran. Hingga akhirnya dia tiba di suatu Desa dan dia menemukan sebuah pondok.
Pangeran : “ Ah,…di sana ada sebuah pondok! Mungkin aku bisa numpang istirahat di sana untuk sementara waktu dan setidaknya aku mendapat seteguk air. Aku merasa lelah sekali setelah berjalan sejauh ini.”( Menghampiri pondok itu)
Pangeran “ Permisi!!...”
Putri : “ Iya, sebentar…” ( membuka pintu)
Pangeran : “ kamu….Putri Kiran?”
Putri ; “ Pangeran? Kenapa bisa ada di sini?”
Pangeran : “ Itu tidak penting. Yang jelas aku gembira karena sudah menemukanmu. Berhari-hari aku mencarimu. Ayo, pulang…Kebenaran sudah terungkap. Ayahmu sudah menunggu, dia tidak sabar ingin bertemu denganmu.”
Putri : “ Terimakasih banyak, karena kamu sudah menyelamatkanku.”
Nenek : “ Siapa, Putri?”
Putri : “ Oh, Nenek…kenalkan ini adalah pangeran darma wulan yang Putri ceritakan waktu itu. Dia menjemput Putri untuk pulang. Tapi, Putri tidak tega meninggalkan Nenek sendirian.”
Nenek : “ Tidak apa-apa, Putri. Kamu pulanglah, pasti kamu merindukan keluargamu.”
Pangeran : “ Begini saja, Nenek akan kita bawa ke Istana dan hidup bersama kita bila kita nanti menikah. Nenek, ayo ikut kami pergi ke Kerajaan .”
Mereka bertiga kembali ke Istana kerajaan Daha dengan suasana yang bahagia.
Raja : annakku kiran. .
Putri : ayah,,,
Raja : terimakasih pangeran kau telah menyelamatkan putrikku.
Pangeran : sama-sama raja, itu adalah salah satu kewajibanku menjaga putri kiran.
Raja : kalau begitu besok akan ku langsungkan pernikahan untuk kalian berdua, sehingga kalian dapat hidup bahagia selamanya.
Keesokan harinya, pangeran darma wulan dan Putri Kiran pun menikah dan hidup bahagia, nenek yang selama ini hidup sendiri kini berada di keluarga kerajaan karena telah menolong putri kiran,
Amanat yang dapat kita ambil dari cerit diatas. . . .
0 comments
Post a Comment
Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih