BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teknologi
jaringan kita tahu semakin lama semakin moderen dengan seiringnya kebutuhan
akses jaringan yang semakin dituntut untuk bisa lebih cepat lagi, maka dari itu
penggunaan teknologi dalam jaringan akan terus berevolusi demi menjangkau
kebutuhan tersebut. Seperti penggunaan kabel tembaga yang dulunya merupakan
primadona dalam interkoneksi jaringan dalam lingkup antar gedung kini mulai
digantikan dengan penggunaan kabel fiber optik sebagai jalur interkoneksi jaringannya.
Fiber optik
merupakan kabel yang memiliki serat optic di dalanya, dimana fiber optic
sendiri mampu membawa data jauh lebih cepat dibandingkan penggunaan tembaga,
karena fiber optic sendiri menggunakan bias cahaya dalam pengiriman data antar
node nya, sehingga kabel fiber optic sendiri mampu membawa beban bandwith
diatas 100Mbps dengan jarak berkilomter, tentunya berbeda sekali dengan
penggunaan kabel tembaga yang hanya mampu memba beban bandwith dibawah 100Mbps
dengan jarak tidak lebih dari 100meter saja dengan kualitas kabel tembaga yang
baik. Dari berbagai faktor keunggulan fiber optic tadi tak heran jika banyak
sekali perusahaan yang ingin menggunakannya untuk koneksi antar gedung mereka,
karena perusahaan saat ini sangat membutuhkan sekali akses jaringan yang jauh
lebih cepat dan handal guna menunjang peformansi kinerja mereka.
Namun fakta
dilapangan menunjukkan bahwasannya perusahaan mulai ragu dengan pengalihan
fungsi kabel jaringan mereka dari tembaga ke fiber optic dikarenakan
keterbatasan biaya dalam proyek pengalihan kabel jaringan tersebut, kita tahu
bahwasannya fiber optic merupakan teknologi jaringan yang sangat mahal, selain
alat kerja yang menunjang dalam instalasinya , berbagai macam komponen –
komponen jaringannya juga sangat mahal dan terbatas, sehingga banyak perusahaan
mengurungkan niatnya dalam pengalihan jaringan tersebut.
Maka dari itu
inovasi dalam fiber optic sangat dibutuhkan untuk mendobrak batasan – batasan
yang terjadi dalam lingkup teknologi fiber optic ini.
HTB3100A/B |
2. Rumusan Masalah
Dari latar
belakang tersebut maka penulis memberikan beberapa rumusan masalah yang dapat
teramati, adalah sebagai berikut :
a)
Mahalnya instalasi jaringan menggunakan fiber
optic
b)
Keterbatasan biaya dalam penggunaan teknologi
jaringan fiber optic
3. Tujuan
Adapun tujuan
dari prakarya ini adalah sebagai berikut:
a)
Tujuan fungsionalnya adalah mampu memberikan
pengetahuan dalam penggunaan teknologi jaringan fiber optic.
b)
Tujuan individualnya adalah prakarya ini dapat
bermanfaat untuk banyak orang sehingga mampu mengembangkan teknologi jaringan
fiber optic tanpa ada kata keterbatasan biaya lagi.
4. Manfaat
Adapun manfaat
yang di dapatkan dari prakarya ini adalah sebagai berikut:
a)
Menambah wawasan keilmuan tentang teknologi
jaringan fiber optic.
b)
Hasil prakarya ini dapat dikembangkan untuk
diterapkan penggunaanya di berbagai macam instalasi jaringan antar gedung
kampus, sekolah, dan perusahaan.
c)
Hasil prakarya ini juga dapat dijadikan sebagai
dasar awal pengembangan jaringan fiber optic yang relatif lebih murah
dibandingkan sebelumnya.
0 comments
Post a Comment
Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih