Tsunami
A. Pengertian Tsunami
- Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Tsunami Diartikan sebagai gelombang laut dahsyat (gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung berapi di dasar laut).
- Secara harafiah, Tsunami berarti gelombang di pelabuhan. Istilah Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang laut.
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mendefinisikan Tsunami sebagai rangkaian gelombang yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai 900 km tiap jamnya, dan pada umumnya disebabkan oleh adanya gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
Kecepatan gelombang Tsunami tergantung dari kedalaman laut. Gelombang Tsunami merupakan rangkaian gelombang atau disebut juga kereta gelombang. Karena merupakan rangkaian maka gelombang yang terjadi tidak hanya satu kali atau berupa gelombang tunggal tetapi terjadi beberapa kali gelombang. Gelombang pertama bukanlah gelombang yang menghancurkan karena sesudah gelombang pertama akan disusul gelombang kedua dan seterusnya yang lebih besar kekuatannya. Sebuah gelombang tsunami memiliki panjang gelombang mencapai 100 km dan dapat menyapu selama satu jam nonstop.
C. Penyebab Tsunami
Tsunami dapat terjadi karena :
Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3 SR
- Lokasi pusat gempa di laut
- Kedalaman dangkal < 40 Km
- Terjadi deformasi vertical
- Adanya gempa di bawah laut
- Longsor di dasar laut
- Letusan gunung berapi di dasar laut
- Jatuhnya meteor (jarang terjadi)
Menurut BMG gempa bumi yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami adalah gempa bumi yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Gempa bumi yang memiliki pusat gempa (episentrum) berada di bawah permukaan bumi.
- Gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal, yaitu gempa dengan pusat gempa antara 0 – 30 km.
- Gempa bumi dengan magnitudo lebih besar dari 6 skala Ritcher.
- Terjadinya dislokasi vertikal atau sesar naik atau sesar turun.
D. Jenis-Jenis Gelombang Tsunami
Berdasarkan waktu terjadinya setelah gempa, tsunami dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
- Tsunami jarak dekat (lokal), terjadi 0 sampai 30 menit setelah terjadinya gempa. Jarak episentrum sejauh 200 km.
- Tsunami jarak menengah, terjadi 30 menit sampai 2 jam setelah terjadinya gempa. Lokasinya berjarak 200 km sampai 1000 km dari episentrum.
- Tsunami jarak jauh, terjadi lebih dari 2 jam setelah terjadinya gempa. Lokasinya berjarak lebih dari 1000 km dari episentrum.
E. Tanda-Tanda Tsunami
Gejala
alam yang muncul sebelum terjadi tsunami :
- Terjadi gempa tektonik yang terasa dikawasan pantai.
- Air laut di pantai tiba-tiba surut.
- Jika dasar laut strukturnya berupa lereng, sebelum terjadi tsunami akan terdengar bunyi ledakan seperti bom.
- Jika dasar laut strukturnya landai, sebelum terjadi tsunami akan terdengar suara seperti genderang.
- Tercium bau garam yang terbawa oleh angin.
- Udara yang terasa dingin.
F. Langkah Penyelamatan Menghadapi Tsunami
- Jika berada di sekitar pantai dan merasakan adanya gempa bumi dan air laut surut dengan tiba-tiba, segera lari ke tempat yang lebih tinggi.
- Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal, jangan merapatkan kapal ke pelabuhan atau pantai.
- Hindari sungai yang dekat dengan laut.
- Jika gelombang pertama telah surut jangan terburu-buru untuk kembali ke daerah yang rendah.
- Jika tsunami telah benar-benar reda, baru melakukan pertolongan kepada korban.
G. Antisipasi Gelombang Tsunami
Langkah-langkah antisipasi Tsunami :
- Sistem peringatan dini, meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan :
- Deteksi dini penyebab tsunami.
- Kemungkinan terjadinya tsunami.
- Prediksi penyebaran tsunami.
- Penyampaian informasi tentang tsunami kepada masyarakat secara tepat dan akurat.
2. Prosedur evakuasi, yang termasuk didalamnya adalah :
- Pemberian informasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda terjadinya tsunami.
- Latihan evakuasi untuk menyelamatkan diri.
- Simulasi dan perencanaan jalur evakuasi yang efisien.
- Membuat bangunan khusus untuk menyelamatkan diri
- Cara buatan, dengan membangunbatu-batu buatan pemecah gelombanng
- Cara alami, dengan menggunakan hutan bakau sebagai peredam alami dari tanaman pantai.
Peristiwa tsunami di Indonesia dan daerah lainnya
Sejak 1990 di Indonesia sedikitnya terjadi 15 kali gelombang Tsunami. Pada 19 Agustus 1997 terjadi di Sumba dengan korban 189 orang, 12 Desember 1992 di Flores dengan korban 2.100 orang dan 1994 di Banyuwangi dengan korban 209 orang, sepanjang sejarah gempa Tsunami terbesar adalah pada tahun 1883 yang ditimbulkan meletusnya Gunung Krakatau dengan korban jiwa 36.000 orang meninggal.
Di antara gelombang tsunami yang pernah tercatat selain di Indonesia adalah:
- 26 Desember 2004, gempa bumi paling kuat dalam masa 40 tahun telah menimbulkan gelombang besar yang bergulir ribuan kilometer dan menghempas ke kawasan pantai sekurang-kurangnya lima negara Asia, yang menewaskan sekurang-kurangnya 3.700 jiwa dan menimbulkan kesengsaraan bagi jutaan warga lainnya.
- 17 Juli 1998, gempa bumi di lepas pantai menyebabkan gelombang besar yang menghantam kawasan utara pantai Papua Nugini, menewaskan kira-kira 2.000 orang dan menyebabkan ribuan warga lainnya kehilangan tempat tinggal.
- 16 Agustus 1976, tsunami membunuh lebih dari 5.000 orang di Teluk Moro , Filipina.
- 28 Maret 1964, gempa bumi pada Hari Paskah di Alaska menyebabkan tsunami di sebagian besar pantai Alaska dan menghancurkan sejumlah tiga. Gelombang itu menewaskan 107 orang di Alaska, empat di Oregon dan 11 di California ketika gelombang tsunami itu bergulung di Pantai Barat AS.
- 22 Mei 1960, gelombang besar dilaporkan setinggi 11 meter menewaskan 1.000 orang di China dan menyebabkan kerusakan besar di Hawaii, di mana 61 orang tewas di Filipina, Okinawa dan Jepang ketika gelombang itu bergulung menyeberangi Pasifik.
- 1 April 1946, gempa bumi di Alaska menimbulkan tsunami yang menghancurkan North Cape Lighthouse, menewaskan lima orang. Beberapa jam kemudian gelombang tsunami berikutnya melanda Hilo, Hawaii, yang menewaskan 159 orang dan mengakibatkan kerusakan jutaan dolar AS.
- 31 Januari 1906, satu gempa bumi kuat terjadi di lepas pantai yang menenggelamkan sebagian Tumaco, Kolombia, dan menyapu setiap rumah yang ada di pantai antara Rioverde, Ekuador, dan Micay, Kolombia. Angka kematian diperkirakan kira-kira 500 sampai 1.500.
- 17 Desember 1896, tsunami menyapu bagian pantai dan boulevard utama di Santa Barbara, California, AS.
- 15 Juni 1896, tsunami Sanriku menghantam Jepang tanpa peringatan. Gelombang diperkirakan setinggi lebih 23 meter (70 kaki) menggulung kerumunan masyarakat yang berkumpul untuk merayakan suatu festival keagamaan, yang menewaskan lebih dari 26.000 orang.
- 27 Agustus 1883, ledakan gunung berapi Krakatau menimbulkan gelombang tsunami besar yang menyapu kawasan pantai di ujung pulau Jawa dan Sumatera, yang menewaskan kira-kira 36.000 orang.
- 1 November 1775, gempa bumi besar Lisbon menimbulkan gelombang tsunami setinggi 6 meter (sekitar 20 kaki) melanda pantai Portugal, Spanyol dan Moroko 1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan menelan 60.000 korban jiwa.
- 1883 - Pada tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
- 2004 - Pada tanggal 25-26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Ketinggian tsunami 35 m,
- 2006 - 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang.
- 2007 - 12 September, Bengkulu, M8.4, Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m.
Wah nyimak deh biar tambah pengetahuan
ReplyDeleteiya monggo gan
DeletePelajaran yang sangat bermanfaat pak gan.. :)
ReplyDeletehaha_ makasih nak gan :)
Delete