Wednesday, November 5, 2014

Materi Bahasa Indonesia Memahami Unsur Kebahasaan

Rujukan Kata
Rujukan kata adalah suatu kata yang merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterikatannya, beberapa kata yang sering digunakan dalam merujuk kata, diantaranya adalah ini , itu , dan di. Rujukan kata bisa juga disebut sebagai padanan kata. Rujukan kata merupakan unsur bahsa dalam materi bahasa indonesia.



Contoh dari rujukan kata :
  1. Musim penghujan telah tiba, banyak kota besar yang mengalami banjir, salah satunya adalah kota jakarta,  di kota ini sering terjadi banjir karena masyarakatnya yang sering membuang sampah sembarangan.
  2. Bromo adalah tempat wisata, disana , banyak sekali turis lokal maupun internasional.
Konjungsi Kata
Kata penghubung disebuat kata konjungsi, kata penghubung adalah kata tugas yang mengubungkan antarklausa, antarkalimat , dan antar paragraf. Kata pengubung antarklausa biasa terletak di tengah – tengah, sedangkan kata penghubung terletak di depan kalimat setelah tanda (titik,koma,tanda seru dan tanda tanya) dan tanda penghubung antar paragaraf  biasanya terletak di depan paragaraf.

Materi Bahasa Indonesia Memahami Unsur Kebahasaan

Dalam buku EYD , kata hubung atau konjungsi dibagi menjadi lima bagian, yaitu:
Kata Hubung Koordinatif 
Kata hubung koordinatif adalah kata hubung yang menggabungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara, kata hubung  koordinatif digunakan untuk menandai hubungan – hubungan berikut:
  1. Penambahan . Contoh : dan
  2. Pemilihan . Contoh : atau
  3. Perlawanan . Contoh : tetapi
Kata yang dihubungkan oleh ketiga jenis kata diatas akan menghasilkan kalimat majemuk setara.

Kata Hubung Subordinatif
Kata hubung subordinatif adalah kata hubung yang menggabungkan dua klausa atau lebih, yang memiliki hubungan secara bertingkat. Kata hubung subordinatif digunakan untuk menandai kata – kata hubung berikut ini :
  1. Waktu , contoh : sesudah , sehabis , setalah , sambil
  2. Syarat , contoh : jika , kalau , jikalau , bila
  3. Pengandaian , contoh : andaikan , seandainya
  4. Tujuan , contoh : biar, supaya
  5. Konsensif , contoh : biarpun, meskipun
  6. Pemiripan , contoh : seakan – akan , seperti , laksana
  7. Penyebaban , contoh : sebab , karena , oleh karena.
  8. Pengakibatan, contoh : hingga , sampai
  9. Penjelasan , contoh : bahwa
  10. Cara , contoh : dengan
Kata Hubung Korelatif
Kata hubung korelatif adalah kata hubung yang menghubungkan dua kata, frasa atau klausa, dan hubungan kedua unsur tersebut memiliki derajat sama.
Contoh :
Tidak hanya, tidak juga , tidak hanya, bahkan , katanya.

Kata Hubung Antar Kalimat
Kata hubung antarkalimat adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Contoh :
Biarpun demikian, sekalipun , lagi pula, selanjutnya.

Kata Hubung Antar Paragraf
Kata hubung antar paragraf adalah kata hubung yang dapat digunakan untuk menghubungkan satu paragarf dengan satu paragraf lain. Kata hubung antar paragarf meliputi :
  1. Kata hubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh : di samping itu , demikian juga.
  2. Kata hubung yang menyatakan pertentangan dengan sesutau yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh : bagaimanapun juga , sebaliknya, namun.
  3. Kata hubung yang menyatakan perbadningan. Contoh : sebagaimana, sama halnya.
  4. Kata hubung  yang menyatakan akibat atau hasil. Contoh : jadi, akibatnya.
  5. Kata hubung yang menyatakan tujuan. Contoh : untuk itulah, untuk maksud itu.
Kelompok Kata Atau Frasa
Frasa atau kelompok kata adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang tidak membentuk arti baru. Frasa berbeda dengan kata majemuk , frasa mempertahankan makna asalnya. Ciri – ciri frasa adalah :
  1. Tidak membentuk makna baru
  2. Dapat disisipi kata lain, seperti : ayah ibu = ayah dan ibu , telur bebek = telurnya bebek.

0 comments

Post a Comment

Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih