Wednesday, September 25, 2013

Materi PKN Budaya Politik Indonesia

A.   Pengertian Budaya Politik.
Budaya politik adalah merupakan salah satu komponen dalam sistem politik dan juga dapat dipandang sebagai suatu landasan sistem politik yang memberi jiwa atau warna sistem politik atau dengan kata lain memberikan arah pada peran peran politik yang dilakukan oleh struktur politik.berikut ini beberapa pengertian budaya politik :
1.     G.A. Almond.
Budaya politik adalah sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara di dalam sistem tersebut.
2.     Marbun.
Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang, dan budaya politik ini lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu siste politik yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam masyarakat.
3.     Larry Diamond.
Budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai nilai, ide ide, sentimen dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing masing individu dalam sistem itu.
4.     Mochtar massoed.
Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
5.     Powel.
Budaya politik adalah suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan,nilai nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola kecenderungan kecenderungan khusus serta pola pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok kelompok dalam masyarakat.
6.     Rusdi Sumintapura
Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.


B.   Tipe tipe Budaya Politik.
Budaya politik memiliki beberapa tipe antara lain sebagai berikut :
1.     Budaya Politik Parokial ( Parochial Political Culture ).
Budaya politik ini terbatas pada satu wilayah yang ruang lingkupnya kecil dan sempit dan biasanya terdapat dalam masyarakat yang tradisional dan sederhana. Di dalam masyarakat yang seperti ini spesialisasi sangat kecil dan belum banyak berkembang. Masyarakat yang seperti ini orang orangnya sama sekali tidak menyadari atau mengabaikan adanya pemerintahan dan politik. Hal ini dikarenakan di dalam masyarakat tersebut banyak warganya yang buta huruf dan tinggal di tempet tempat yang terpencil.
Ciri-cirinya :
·         lingkupnya sempit dan kecil
·          masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta huruf petani dan buruh tani.
·         Spesialisasi kecil belum berkembang.
·         Pemimpin politik  biasanya berperan ganda bidang ekonomi, agama dan budaya
·         masyarakatnya cenderung  tidak menaruh minat terhadap objek politik yang luas.
·         masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan system politik kecil
2.     Budaya Politik Subjek ( Subject Political Culture ).
Menurut Mochtar Masoed budaya politik subjek ini lebih menunjuk pada orang orang yang secara pasif patuh pada pejabat pejabat pemerintah dan undang undang, tetapi mereka tidak melibatkan diri dalam politik atau memberikan suara dalam pemilihan.
Ciri-cirinya :
·         Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang-undang
·         Tidak melibatkan diri pada politik atau golput
·         masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap system politik.
·         Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik, atau output
·         Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.
3.     Budaya Politik Partisipan ( Participant Political Culture ).
Budaya politik partisipan ini adalah suatu bentuk budaya dimana anggota masyarakat cenderung diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem sebagai keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta administratif. Budaya politik ini ditandai dengan adanya kesadaran masyarakat yang turut aktif dalam kehidupan politik.
Ciri-cirinya :
·         Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif  dalam kehidupan politik.
·         Melibatkan diri dalam system politik sangat berarti walaupaun hanya sekedar memberikan suara dalam pemilu.
·         Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan system politik
·         Dapat menilai dengan penuh kesadaran  baik input maupun output bahkan posisi dirinya sendiri.

C.   Budaya politik di Indonesia
    1.     Herbert Feith, Indonesia memiliki 2 budaya politik yang dominan :
a.       Aristokrasi Jawa
b.      Wiraswasta Islam
    2.     Clifford Geertz, Indonesia memiliki 3 sub budaya yaitu :
a.        Santri : pemeluk agama islam yang taat yang terdiri dari pedagang di kota dan petani     yang berkecukupan.
b.      Abangan : yang terdiri dari petani kecil.
c.       Priyayi : golongan yang masih memiliki pandangan hindu budha, yang kebanyakan dari golongan terpelajar, golongan atas penduduk kota terutama golongan pegawai.
    3.     Afan Gaffar, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan :
a.       Hierarki yang tegar/ketat : adanya pemilahan tegas antar penguasa (wong Gedhe) dengan adanya Rakyat kebanyakan ( wong cilik).
b.      Kecendrungan Patronage ( hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti majikan   majikan dengan buruh.
c.       Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.
    4.     Max Weber,dalam negara yang patrimonialistik penyelenggaraan pemerinbtahan berada dibawah kontrol langsung pimpinan negara.  Menurutnya karakteristik negara patrimonialistik adalah :
a.        Cenderung mempertukarkan sumber daya yang dimiliki seseorang penguasa kepada teman-temannya.
b.      Kebijakan sering kali lebih bersifat partikularistik dari pada bersifat universalistik.
c.       Rule of Law lebihbersifat sekunder bila dibandingkan dengan kekuasaan penguasa (rule of man)
d.      Penguasa politik sering kali mengaburkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik.
Di masa Orde Baru kekuasaan patrimonialistik telajh menyebabkan kekuasaan tak terkontrol sehingga negara menjadi sangat kuat sehingga peluang tumbuhnya civil society terhambat.  Contoh budaya politik Neo Patrimonialistik adalah :
a.       proyek di pegang pejabat.
b.      Promosi jabatan tidak melalui prosedur yang berlaku ( surat sakti).
c.       Anak pejabat menjadi pengusaha besar, memamfaatkan kekuasaan orang tuanya dan mendapatkan perlakuan istimewa.
d.      anak pejabat memegang posisi strategis baik di pemerintahan maupun politik

     5.      Nazarudin Samsudin, menyatakan dalam sebuah budaya ciri utama yang menjadi identitas adalah sesuatu nilai atau orientasi yang menonjol dan diakui oleh masyarakat atau bangsa secara keseluruhan.  Jadi simbol yang selama initelah diakui dan dikenal masyarakat adalah Bhineka Tunggal Ika, maka budaya politik kita di Indonesia adakah Bhineka Tunggal Ika.

0 comments

Post a Comment

Berkomentarlah jika kurang jelas atau kurang dimengerti dan menaati peraturan
1. Tidak bicara kotor
2. Tidak spam komentar
3. Menghormati pengunjung lainnya
4. Sopan
Trimakasih